Biografi Laurens Bahang Dama

Bersama Masyarakat
Nama lengkapnya Laurens Bahang Dama. Lahir di Dewuk-Manggarai-NTT pada 47 tahun yang lalu. Ia dilahirkan di tengah-tengah keluarga yang bermatapencaharian petani. Demikian aku Laurens dalam acara audance dengan salah satu ormas NTT di awal Juni 2011.

Sebagai anak petani pada umumnya, semasa kecilnya ia menghabiskan waktu di kebun atau ladang membantu kedua orang tuanya bertani.  Dari sinilah mereka menyambung hidup dari hari kehari, hingga dirinya tumbuh sebagai sosok yang kuat dan berkarakter.

Dengan kondisi ekonomi yang serba terbatas itu, Laurens berproses dan tumbuh sebagai sosok yang ulet dalam manapaki setiap jejak juang hidupnya. Hal itu terbukti, dan terukur dengan sejumlah kesuksesan yang didulangnnya kini. Mulai dari pengusaha di bidang kepariwisataan, hingga kini mengampu tugas sebagai anggota DPR-RI Komisi XI Periode 2009-2014.

Waktu sebelum menjadi Ketua Forum Pariwisata NTT, kondisi pariwisata NTT terbilang cukup memprihatinkan. Padahal menurut Laurens, hampir 70% NTT terdiri dari wilayah kelautan. Tentu ini aset dan sumber uang yang bisa digali dari sektor wisata bahari. Tapi orientasi dan desain pembangunan NTT cenderung ke darat, dan APBD NTT hampir tergerus habis untuk belanja birokrasi.

Pemerintah NTT belum bisa memadukan potensi dan strategi pembangunan dengan baik. Dengan kondisi itu, Laurens termotifasi untuk merevitalisasi kepariwisataan NTT. Ia pun memimpin organisasi Forum Pariwisata NTT. Sejumla pejabat penting dari Departemen Kebudayaan dan Pariwisata di datangkan Laurens ke NTT.

Hal tersebut dilakukannya untuk meng-endorse kepariwisataan NTT agar jauh lebih maju. Selama beberapa tahun memimpin Forum Pariwisata NTT, perkembangan kepariwsatan tumbuh dengan baik. Bahkan NTT menjadi salah satu titik destinasi kepariwisataan.

Tidak hanya di kancah regional dan nasional, sebagai ketua Forum Pariwisata NTT, Laurens pun berperan dalam menjadikan Komodo atau hewan purba langka yang ada di Manggarai-NTT itu sebagai salah satu nominasi New 7 Wonders. Bagi Bapak yang dikarunia dua puteri ini, semua yang dilakukannya itu semata-mata untuk kepentingan NTT.

Membicarakan Ekonomi Rakyat
Karirnya di ranah politik pun terbilang prospektif. Tapi itu dicapainya dengan keringat yang ndress,.Tidak semuda membalik telapak tangan. Demikian ungkapnya.

Ia masuk Partai Amanat Nasional pada tahun 2007. Tentu pilihan itu dilakukan dengan penuh pertimbangan ideologis. Bahwa kekuatan representatif politik di parlemen pun menjadi komponen penting dalam menentukan politik kebijajakan pembangunan. NTT masih butuh itu.

Menurutnya, marginalisasi NTT dan kawasan Timur Indonesia lainnnya saat ini, disebabkan oleh lemahnya politik kebijakan. Keterwakilan kita dalam menentukan arah kebijakan dan distribusi kue pembangunan nasional masih lemah. Tentu, dengan pertimbangan-pertimbangan itulah yang meringankan kakinya ke ranah politik yang penuh sesak kepentingan dan pergunjingan.

Dalam waktu dua tahun lebih, Laurens membuktikan komitmennya. Ia memberikan kontribusi besar bagi perolehan suara PAN di NTT pada pemilu 2009. Alhasil, dengan perolehan suara itu pulalah yang mengantarkannya ke "kursi panas" DPR-RI. Di sinilah langkah berikut Laurens mengejawantahkan komitmen pengabdiannya pada NTT.

Sebagai anggota DPR Komisi XI DPR-RI, Laurens saat ini konsen dengan kajian kritis makro ekonomi yang kurang dan menyentuh kondisi riil ekonomi. Olehnya itu, pria yang tergolong "garang" di Komisi XI ini pun sering menjadi narasumber di beberapa televisi nasional. Bahkan setiap bulan sekali, ia menjadi pembicara tetap terkait persoalan kebijakan ekonomi di TVRI. Beberapa pikiran besarnya tentang ekonomi dalam bentuk karya jurnalis pun kerap mengisi lembaran opini media cetak, baik itu di pusat maupun di daerah asalnya NTT.

Kendati hidup dalam iklim politik yang penuh dengan hiruk-pikuk dan rumors. Laurens tergolong politisi yang protektif dalam soal-soal tertentu yang menurutnya bias moral politik. Yang penting baginya politik kebijakan itu tidak bertentangan dengan hukum dan bersinergi dengan kepentingan rakyat.

Dalam ukuran-ukuran tertentu, ia bisa membatasi diri dalam dinamika politik parlemen yang terkadang menjerumuskan. Ia tergolong sosok yang mudah diterima dalam pergaulan dan kelompok manapun. Ia punya Zone of Acceptances, tidak terbelah dalam segmentasi sosial yang sempit. Kita bisa melihat itu dari akseptabilitas sosial dan hubungan interpersonalnya. Baik sesama rekan separtai dan lainnya.

Tentu, prestasi dan karir yang kini diebannya, bukan suatu pencapaian yang mudah dan instant, tapi melalui siklus waktu yang panjang serta dinamika yang melelahkan. Namun, kondisi yang njlimet itu, tidak membuatnya surut atau patah arang. Kondisi sosial kultural dan geografis NTT yang panas, turut memperkokoh bangunan kepribadian dan komitmennya. Ia sosok politisi yang tidak mudah getas oleh getaran-getaran ringan di sekitarnya. Kendatipun demikian, ia masi saja sosok yang rendah diri dan terkesan simpel dan sederhana. Seperti itulah sosok Laurens Bahang Dama yang kita kenal. ***